Contoh Cerita Pendek Dari Pengalaman Pribadi



Aassalamualaikum, wr.wb





















Hai gaiss.. Kali ini Risa ingin berbagi cerita pendek, yang di ambil dari pengalaman Risa pribadi nih. Kisah ini di ambil waktu saya masih kelas 11,berarti sekitar 1 tahun yang lalu. Dan kisah ini di tuangkan ke blog ini sebenarnya untuk memenuhi Tugas Ujian Praktek Bahasa Indonesia.
Mohon komen dan sarannya ya teman-teman, karena mungkin masih banyak salah atau kurang menarik, Dan disini posisi nya saya masih dalam tahap belajar. Jadi tidak ada salahnya jika kita berbagi ilmu disini silahkan tulis di kolom komentar. Oke, langsung aja kita simak cerpen berikut :




 Terlambat Masuk Kelas

karya : Risa Tarisa

 Mentari telah menampakkan sinarnya yang hangat, menerangi tiga sahabat dekat yang tengah berkumpul . Angin berhembus semilir lembut, menerpa dedaunan pohon ukuran besar  yang menari mengikuti arah hembusan angin. Keynaya Wulandari, Fransiska Putri, dan Lavanya.Sebagai sahabat, mereka selalu berkumpul dan bermain bersama-sama. Bersendagurau,tertawadan gembira bersama.
Keynaya adalah perempuan yang cerewet, suka bernyanyi di kelas, dan juga baperan. Meskipun terlihat sebagai perempuan yang suka menyepelekan sesuatu, namun ia sangat ahli dalam bidang sejarah, dan bahasa inggris, dan dia juga handal dalam bernyanyi serta memiliki suara yang merdu
Fransiska Putri ia adalah orang yang sangat baik, ia suka menolong sahabat-sahabatnya. Kelebihannya terletak di pelajaran biologi dan matematika. Bisa di bilang ia ahli hampir di segala bidang, tapi lebih condong pada matematika dan biologi. Tidak heran jika ia selalu mendapat predikat 5 besar di kelasnya. Karena ia jarang bahkan hampir tidak pernah mendapatkan nilai rendah di kelasnya.
Yang terakhir adalah Lavanya, ia merupakan sosok yang sangat energic, dan bersemangat dalam pembelajaran fisika, kimia, atau apapun yang berhubungan dengan sains. Selain itu ia suka bersendagurau dan becanda. Namun sikap manja yang ia miliki menjadi sebuah kelemahan yang tak mampu ia kuasai.
Disuatu pagi, Vanya terbangun dengan wajah yang lemas dan lesu. Tapi wajah itu berubah menjadi kaget setelah ia melihat jam dinding yang telah menunjukan pukul 06.00. Ia segera mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Setelah siap, ia merasa perut nya tiba-tiba saja sakit. Jadi ia memutuskan untuk pergi ke kamar mandi. Beberapa menit kemuadian, ia keluar dari kamar mandi. Lalu melihat jam yang ternyata telah menunjukkan pukul 06.40. Dan  5 menit lagi gerbang sekolah akan tertutup untuk nya. Lalu dia langsung bergegas pergi ke sekolah berharap ada keajiban untuk nya hari ini.
Setelah sampai, benar saja gerbang nya sudah tertutup.Dan Vanya harus sabar menunggu gerbang nya terbuka.Belum lagi jika gerbangnya terbuka nanti, ia harus berurusan dengan guru piket dan juga BP untuk mendapatkan surat perizinan masuk kelas.
Pikiran vanya tidak tenang, pasalnya  guru yang mengisi jam pertamanya adalah guru killer, yang bisa di bilang kejam. Sedari tadi ia memikirkan bagaimana nasib nya ketika mendapat ijin masuk kelas, apa yang harus di lakukannya nanti. Pikiran nya menjadi kalut. Tak lama kemudian gerbang itu di buka, dan untuk mendapatkan surat ijin dari BP vanya harus melaksanakan hukuman yang di berikan guru piketnya. Untung nya hukumannya tidak terlalu berat seperti membersihkan halaman sekolah yang mungkin akan memakan waktu yang lama. Hukuman nya vanya hanya di perintahkan untuk membaca buku, dan berpidato sesuai dengan apa yang ia baca. Kebetulan pada saat itu ia lupa membawa buku bacaan. Jadi ia membaca buku yang sudah tersedia disana. Buku anekdot, yang di dalamnya terdapat kisah-kisah yang lucu.
 “Mana mungkin yang seperti ini di buat pidato” pikir vanya dalam hati
Beberapa lama kemudian, sekarang giliran Vanya untuk berpidato di depan banyak orang. Ini adalah pertama kalinya Vanya berpidato di hadapan banyak orang, sebenarnya ia gugup, tapi ia berusaha tenang di hadapan banyak orang. Singkat cerita Vanya sudah selesai berpidato. Dan ia di perintahkan untuk meminta tanda tangan dari guru BP agar bisa mengikuti pelajaran.
“Assalamualaikum bu” ucap Vanya sebelum masuk ke ruang BP tersebut.
“Walaikumsalam.Ya, silahkan masuk” jawab guru BP.
 “Ini bu, saya mau minta tanda tangan ibu untuk surat ijin masuk kelas” ucapnya to the point.
“Oh, kamu telat. Yaudah kalau gitu kamu tolong sapukan dulu ruangan ini ya, itu sapu nya ada di balik pintu” ucap ibu BP.
 Vanya  pun mengikuti perintahnya untuk membersihkan ruangan itu, hmm.. makin menghambat.
Aku ke sekolah untuk belajar bukan untuk sapu sapu” ucap Vanya dalam hati.
 Tak lama ia selesi dari kegiatan menyapu nya.
“Permisi bu, sudah selesai” ucap Vanya.
 “Oh ini surat ijin masuk nya” katanya sambil menyerahkan surat ijin masuk itu pada Vanya.
Hari yang sial bagi Vanya.Ia  jadi kepikiran pada guru yang melarang siswa keluar kelas walaupun sudah mendapat  surat dispen yang  jelas jelas sudah di setujui oleh kepala sekolah, hanya dengan alasan ‘mengganggu pelajaran’.apa beda nya dengan hukuman yang di berikan ketika terlambat. Bukankah itu juga menghambat pelajaran? bukankah itu juga menghambat kegiatan belajar mengajar?semuanya masih menjadi tanda Tanya besar untuk vanya.
Tak terasa kini Vanya sudah berada di depan pintu kelas. Perasan nya menjadi semakin tak karuan, ia merasa sangat takut untuk masuk. Sebelum masuk ke kelas  Vanya merapalkan doa-doa agar  guru nya tidak marah padanya karna ia terlambat. Walau sebenarnya ia tahu,bahwasanya doa nya hanya seperti alkohol atau penghilang sakit sementara. Kemudian ia mengetuk pintu kelas yang terbuka itu
 “ assalamualaikum” ucapnya setelah mengetuk pintu.
 “waalaikumsalam” balas pa dadang dan siswa siswi di kelas.
Vanya pun masuk ke dalam mengecup tangan nya, ia bingung harus melakukan apa, jantung nya berdegup kencang membuat nya kesulitan untuk berpikir. Alhasil  ia langsung saja pergi ke tempat duduk nya.
 Ketika Vanya baru saja ingin duduk,   “siapa yang menyuruhmu duduk di situ??!” tegur pak dadang. Lalu Vanya kembali ke depan kelas  dengan kepala yang tertunduk, dan berdiri di sebelah nya pa dadang. Ia siap menerima cacian dari guru killer itu, toh ini telah menjdi konsekuensi nya karna kesalahanya sendiri. 
  “saya menjawab salam kamu karena saya orang muslim, maka dari itu saya jawab salam kamu. Tapi apa saya mengijinkan kamu untuk masuk? Kamu bahkan sama sekali tidak mengucapkan maaf, padahal kamu tau kamu datang beda dari yang lain. Tolong yaaah etika nya di pakek” ucap pa Dadang
“Apa alasanmu terlambat?” lanjut Pak Dadang, Vanya bingung ingin menjawab apa, masa ia harus menjelaskan kejadian tadi pagi ketika ia sakit perut ingin buang air, ia takut jika perkataannya malah terkesan tidak sopan di mata Pak Dadang. ‘apa aku harus berbohong yaa? Tapi kan itu dosa. Yaudahlah daripada semakin di cap sebagai anak yang tidak punya sopan santun, toh ini juga untuk kebaikan.” Ucap Vanya dalam hati.
 “eumm.. anu pak, tadi nya yang nganterin Vanya nya telat bangun pak” ucap Vanya berbohong. “kamu bisa kan jalan kaki? Atau naik angkot? Memang nya jarak rumah kamu ke sekolah berapa, hmm?”Tanya pa Dadang.
 “kira-kira 1 Km pak” jawab Vanya. “halah segitu si masih deket, saya kira rumah kamu sejauh apa gitu sampe kesiangan, lain kali bangun pagi. Berangkat sekolah jalan kaki aja, lebih sehat. Ga perlu lah kamu ketergantungan sama orang lain” ucap pak Dadang.
Semua siswa-siswi di kelasnya, yang notabene nya adalah teman-teman vanya, merasa kasihan pada gadis itu. “yasudah, saya ijinkan kamu duduk. Tapi kalau sampe terulang lagi, kamu silahkan belajar di luar yaa” ucap pa dadang.“Iya pak terimakasih” ucap Vanya lalu berjalan lagi ke tempatnya.
Kegiatan belajar mengajar pun akhirnya selesai, kini sudah waktunya istirahat. Tapi tidak bagi Vanya, ia malah di wawancarai oleh teman-teman sekelas nya.  “edaas, Vanya ko beranian si, kalau aku jadi kamu mah mending ngadem aja di kantin atau ngga di perpus, sampe pelajaran laknat itu selesai” ucap salah satu teman sekelas Vanya. “boro-boro kepikiran kesitu. Asa heman juga si sekarang kan ada pelajaran fisika. Nanti ketinggalan pelajaran,  udah bayar Spp tapi masa ga dapet apa-apa. Lagian aku belum pernah mabal pas jam pelajaran” kata vanya dengan logat sunda nya yang kental
“ai kamu naha tadi langsung nyelonong aja ih” ucap teman Vanya yang lain nya “saking deg-degan nya, jadi gatau haru ngapain” ucap Vanya. “aku mah kasian ih sama vanya pas tadi, mukanya melas banget.” dan banyak lagi  yang lainnya. Setelah agak sepi baru lah kedua sahabat nya bertanya pada vanya.
“kenapa bisa telat si Van? Makannya kalau tidur jangan malem-malem. Pasti begadang ngerjain fisika yaa?” Tanya keynaya bertubi-tubi. “Nanya tuh satu-satu lah, onta.” Timpal Siska. “haha udah-udah. Key tau ga apa yang bikin gue telat?” Tanya Vanya pada keynaya. “apa??” Tanya nya antusias. “mimpiin elu, jadi sial kan hari gue nih” canda Vanya. “hahahaaaaa.. limit, hampir lucuuuu Van” jawab Key. “sebenernya kenapa bisa terlambat si Van? Ga biasanya” Tanya Siska.
“tadi sebenernya udah siap buat berangkat, tapi perut gue tiba-tiba aja mules. Jadi gue buang air dulu”jelas Vanya
“hahahaaaa kocag anjir alasannya. Ko tadi ga bilang alasan yang sebenarnya” ucap key mengejek
“ malu lah anjirr” ucap Vanya “terus jadi di hukum apa kok lama banget si?” Tanya Siska “iya, di suruh pidato depan banyak orang, mana sesuai urutan, gue kebagian yang terakhir. Mana yang telat banyak banget.Terus pas udah pidato kan guemau minta tanda tangan BP. Eh malah di suruh nyapu, kan ngelamain yaaa.”Ucapnya masih kesal.
“ yaudah yaudah, mending jajan aja yuuu, laper. Nanti lagi ceritanya, takut waktu istirahat nya abis” ucap Key.“ hayuu atuh yuuu” ucap Vanya dengan logat sunda nya yang kental
Akhirnya mereka pergi ke kantin untuk memenuhi kebutuhan.Hehe



Tamat.



Kunjungi Juga :
ARTIKEL : Dilema Wanita Sepanjang Masa
Membuat Surat Lamaran Kerja
Membuat Esay
Membuat Cerpen Pengalaman Pribadi
Membuat Teks Editorial

Komentar

  1. Bagus sekaliii ceritanya, menarik untuk dibaca

    BalasHapus
  2. Bagus sekaliii ceritanya, menarik untuk dibaca

    BalasHapus
  3. Auto ngakak ini mah😂 jadi flashback wkwk

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Bagus ris:) aku salah satu saksinya😂

    BalasHapus
  6. Menarik sekali ceritanya ^^ semangaat terus yaa

    BalasHapus
  7. Aku tau kisah ini wkwk🤣 semangat terus berkarya nya 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tau dari mana eh, beda kelas jugaa.. Hits bgt ya ue😎

      Hapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. Mancaay, kenangan terindah ya sa

    BalasHapus
  10. Menarik ceritanya, lucu.. semangattt😊

    BalasHapus
  11. Menarik cerpennya, gak akan pernah terlupakan yaa😂.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwk iya nih, kenangan masa SMA yang tak akan terulang kembali. hahaha

      Hapus
  12. Menarik cerpennya, gak akan pernah terlupakan yaa😂.

    BalasHapus
  13. Bagus, sa flashback ya waktu kelas 11 hehe

    BalasHapus
  14. Bener bener sesuai fakta ya ceritanya.. keren deh

    BalasHapus
  15. Menarik ceritanya sa 😁 lucu :v

    BalasHapus
  16. Menarik ceritanya sa 😁 lucu :v

    BalasHapus

Posting Komentar